NPM : 1A512082
Kelas : 3PA06
I. Transmisi Budaya
Transmisi
budaya merupakan kegiatan pengiriman atau penyebaran pesan dari generasi
yang
satu ke generasi yang lain tentang sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan
dan
sulit diubah. Transmisi budaya
adalah cara sekelompok orang atau hewan dalam
suatu masyarakat atau budaya cenderung untuk belajar dan menyampaikan
informasi
baru.
Pewarisan
budaya belajar dapat disamakan dengan istilah Transmisi kebudayaan.
Yakni suatu
usaha untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan atau pengalaman untuk
dijadikan sebagai
pegangan dalam meneruskan estafet kebudayaan. Dalam hal ini tidak ada
suatu
masyarakat yang tidak melakukan usaha pewarisan budaya. Usaha pewarisan
ini
bukan sekedar menyampaikan atau memberikan suatu yang material,
melainkan yang
terpenting adalah menyampaikan nilai-nilai yang dianggap terbaik yang
telah
menjadi pedoman yang baku dalam masyarakat.
Contoh
transmisi budaya : Budaya indis yang
berkembang subur pada abad ke-18 sampai abad ke-19, dan berpusat di
wilayah-wilayah tanah partikelir dan di lingkungan Indische landhuizen.
Pada
permulaan abad ke-20 kebudayaan ini bergeser ke arah urban life seiring
dengan
hilangnya pusat-pusat kehidupan tersebut.
Pergeseran
Budaya Indis menjadi Urban Life
menjadi transmisi budaya yang nyata dalam kehidupan masyarakat zaman
dulu. Ada seuatu perubahan kebudayaan dari Indis menjadi kota (urban).
Kelompok-kelompok
pemukiman, sesuai dengan
lingkungan kelompok-kelompok suku, terpisah dengan jelas. Dalem
kabupaten
sebagai replica rumah penguasa tertinggi pribumi (raja) menghadap ke
alun-alun
dengan pohon beringin di tengahnya. Di sekitar dalem kabupaten terdapat
rumah
asisten residen atau kontrolir. Tidak jauh dari alun-alun terdapat
gedung
pengadilan, rumah penjara, gedung garam dan candu, kantor pos telegraf
telepon
(PTT) dan rumah para pejabat kabupaten baik pejabat eropa atau pribumi
lainnya.
II. Bentuk-bentuk
Transmisi Budaya
Akulturasi
Suatu
proses sosial yang timbul
manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan
asing
itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
akulturasi
mengacu pada proses dimana kultur
diperbaiki dan dimodifikasi melalui kontak ata pemaparan langsung dengan
kultur
yang lain. Sebagai contoh, apabila ada sekelompok imigran yang kemudiam
menetap
di Amerika Serikat (kultur tan rumah), maka kultur mereka sendiri akan
dipngaruhi oleh kultur Tuan rumah ini. Lama kelamaan, nilai, dan cara
berperilaku serta kepercayaan dari kultur tuan rumah ini akan menjadi
bagian
dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran
itu.
Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.
Sosialisasi
Sebuah
proses
penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai
dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok
atau masyarakat.
Sejumlah sosiolog
menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory).
Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus
dijalankan
oleh individu.
Enkulturasi
Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur ditransmisikan dari generasi satu ke generasi selanjutnya. Kita mempelajari budaya, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan dengan gen. Orang tua, teman-teman, lembaga sekolah, dan pemerintahan adalah guru utama di bidang kultur. Dan enkulturasi terjadi melaui mereka.
Agar budaya terus berkembang, proses adaptasi perlu dilakukan. Paradigma yang berkembang adalah budaya itu dinamis dan merupakan hasil proses belajar. sehingga budaya suatu masyarakat tidak hadir dengan sendirinya. Proses belajar dan mempelajari budaya sendiri dalam masyarakat itu dinamakan Enkulturasi.
Enkulturasi menyebabkan budaya masyarakat tertentu bergerak dinamis mengikuti perkembangan jaman. Sebaliknya sebuah masyarakat yang cenderung sulit menerima hal hal baru dalam masyarakat sulit mempertahankan budaya lama yang sudah tidak relevan lagi untuk disebut sebagai akulturasi.
III. Pengaruh Terhadap Perkembangan Psikologi Individu
a. Pengaruh Enkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Enkulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses belajar dan penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
b. Pengaruh Akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Akulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Akulturasi terjadi karena sekelompok orang asing yang berangsur-angsur mengikuti cara atau peraturan di dalam lingkup orang Indonesia.
c. Pengaruh Sosialisasi terhadap perkembangan psikologi individu
Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangnya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersebut merupakan proses sosialisasi yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif melakukan proses sosialisasi.
IV. Awal masa perkembangan dan pola kelekatan (attachment) pada ibu atau pengasuh
Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya mempengaruhi pola perkembangan seorang anak, jika seorang anak sedari dini lebih banyak menghabiskan waktunya bersama pengasuh maka kelekatan antara seorang anak dan ibu tersebut kurang daripada seorang anak yang banyak menghabiskan waktunya bersama dengan ibu nya. Karena pengaruh sosialisasi, akulturasi dan enkulturasi terjadi di masyarakat membuat setiap orang berusaha untuk mengetahui hal tersebut. Sehingga pola perilaku individu mengalami proses belajar dalam kesehariannya melalui sosialisasi terhadap lingkungan yang mempengaruhinya.
Enkulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses belajar dan penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
b. Pengaruh Akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Akulturasi mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Akulturasi terjadi karena sekelompok orang asing yang berangsur-angsur mengikuti cara atau peraturan di dalam lingkup orang Indonesia.
c. Pengaruh Sosialisasi terhadap perkembangan psikologi individu
Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangnya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersebut merupakan proses sosialisasi yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif melakukan proses sosialisasi.
IV. Awal masa perkembangan dan pola kelekatan (attachment) pada ibu atau pengasuh
Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya mempengaruhi pola perkembangan seorang anak, jika seorang anak sedari dini lebih banyak menghabiskan waktunya bersama pengasuh maka kelekatan antara seorang anak dan ibu tersebut kurang daripada seorang anak yang banyak menghabiskan waktunya bersama dengan ibu nya. Karena pengaruh sosialisasi, akulturasi dan enkulturasi terjadi di masyarakat membuat setiap orang berusaha untuk mengetahui hal tersebut. Sehingga pola perilaku individu mengalami proses belajar dalam kesehariannya melalui sosialisasi terhadap lingkungan yang mempengaruhinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar